(istimewa)
INILAH.COM, Warsawa � Ilmuwan berhasil mengidetifikasikan makam yang diperkirakan Nicolaus Copernicus. Ilmuwan membandingkan DNA tulang dengan rambut yang ditemukan dari salah satu buku astronom abad 16 itu.
Penemuan ini dapat mengakhiri berabad-abad misteri tempat peristirahatan terakhir, pengkotbah dan astronom penemu teori matahari menjadi pusat tata surya, bukan bumi.
Arkeolog Polandia Jerzy Gassowski merekonstruksi tengkorak yang ditemukan pada 2005 di pemakaman katedral Katolik Roma di Frombork dan menghasilkan wajah mirip dengan foto Copernicus yang masih ada.
Rekonstruksi wajah ini menunjukkan hidung patah serta hal lain yang menunjukkan kemiripan dengan foto Copernicus. Sebuah tanda di atas mata kanan, juga mirip dengan bekas garuk seperti yang terlihat pada lukisan.
Selain itu tengkorak itu diperkiraan milik manusia berusia 70 tahun, saat dimana Copernicus meninggal pada 1543.
Ahli gen Swedia Marie Allen mendapati, DNA dari gigi dan tulang cocok dengan dua lembar rambut yang diambil dari buku yang dimiliki oleh astronom abad 16 itu. Buku ini disimpan di perpustakaan Swedia Uppsala University.
Copernicus dipercaya dimakamkan di Frombork Cathedral pada abad 14. Ia terdapat dalam daftar, tapi makamnya tidak ditandai. Tulang yang ditemukan Gassowski berada di bawah keramik dekat altar.
Copernicus merupakan orang yang pertama memiliki pandangan matahari adalah pusat tata surya pada 1508 dan 1514. Pandangannya itu hanya dipublikasikan pada tahun kematiannya. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan rohaniawan dan teori yang ada. Ide ini menjadi dasar pemikir lain termasuk Galileo, Descartes dan Newton. [ ito]
0 komentar:
Posting Komentar